Pages

Tuesday, June 28, 2011

gilaa !!!

Hari nie aq pennaaattt sesangat !!! kat sekOla , nk tidO rse nye , huuuhhu , Ok la , tu jer aq nk pOst , bye ! assalamualaikum~

Sunday, June 26, 2011

~Hari kOperasi kat SMKDARY ~

Assalamalaikum ~ hari ini aku nak upload gambar masa hari kOperasi dan hari kantin ~ ^__^

nie kawan aku . . . budak tingkatan 3 utarid . . . deme tengah wat rekacipta . . . semOga berjaya ea ! cayook!


nie pulak kawan aku . . . tudung warna ungu tu ketua nasyid aku . . . tudung hitam pulak kawan aq nmenye Yaya . . . hahaha . . . mcm dlm citer BobOboy pulak . . . ^_^

OmO !! nabyela key ! cOmel la awak ! sygs awak ! aww !!ahaha . . . sebenarnye dia nie pengakap . . .tpi , kwad pengakap dh penOh . . . masuk la pandu puteri ~ <3


Syafiqah sygs ! sarang je ea ... he x de .. huahahaaha ... blOg dye tu www.syafiqahsakurachan.blogspot.com
.^_________^

videO plak ~

kumpulan 2 kaa bernasyid ~

Tuesday, June 21, 2011

Kisah inspiratif dari seberang "Maafkan aku Ibuku"

Saat engkau hadir di dunia ini, Ibu mendekapmu erat dalam hangat peluknya.
Engkau mensyukurinya dengan menjerit sekencang mungkin.

Saat engkau berumur 1 tahun, Ibu menyusui dan memandikanmu.
Engkau mensyukurinya dengan tangisanmu yang membangunkannya di tengah malam.

Saat engkau berumur 2 tahun, Ibu melatihmu berjalan.
Engkau mensyukurinya dengan berlari menjauh saat Ibu memanggil.

Saat engkau berumur 3 tahun, Ibu membuatkan bubur untukmu dengan penuh cinta.
Engkau mensyukurinya dengan membanting mangkokmu ke lantai hingga berceceran.

Saat engkau berumur 4 tahun, Ibu memberimu pensil warna.
Engkau mensyukurinya dengan mencoreti permukaan meja makan.

Saat engkau berumur 5 tahun, Ibu memakaikan pakaian terbaik untukmu dan mengajakmu jalan-jalan. Engkau mensyukurinya dengan meloncat-loncat di atas genangan lumpur yang kau jumpai.

Saat engkau berumur 6 tahun, Ibu memasukkanmu ke sekolah dasar.
Engkau mensyukurinya dengan berteriak, "AKU TIDAK MAUU !!"

Saat engkau berumur 7 tahun, Ibu membelikanmu bola sepak.
Engkau mensyukurinya dengan menyepaknya kuat-kuat hingga memecahkan kaca jendela tetanggamu.

Saat engkau berumur 8 tahun, Ibu membelikanmu es krim.
Engkau mensyukurinya dengan menumpahkannya ke pangkuanmu.

Saat engkau berumur 9 tahun, Ibu membayarkan kursus piano untukmu.
Engkau mensyukurinya dengan tak pernah serius berlatih.

Saat engkau berumur 10 tahun, Ibu mengantarkanmu bermain bola, berolahraga dan ke pesta ulang tahun temanmu.
Engkau mensyukurinya dengan melompat keluar dari mobil tanpa berpamitan.

Saat engkau berumur 11 tahun, Ibu mengajak engkau dan temanmu ke bioskop.
Engkau mensyukurinya dengan menyuruh Ibu duduk di barisan yang berbeda.

Saat engkau berumur 12 tahun, Ibu mengingatkanmu untuk tidak menonton acara TV tertentu.
Engkau mensyukurinya dengan menunggu hingga Ibu keluar rumah.

Belasan tahun kemudian,

Saat engkau berumur 13 tahun, Ibu menyuruhmu memotong rambut.
Engkau mensyukurinya dengan mengatakan bahwa Ibu tidak mengerti mode.

Saat engkau berumur 14 tahun, Ibu membayarkan kemah remaja selama sebulan untukmu.
Engkau mensyukurinya dengan tak pernah menceritakan kabarmu selama itu.

Saat engkau berumur 15 tahun, Ibu pulang dari kantor, mencari pelukanmu.
Engkau mensyukurinya dengan menutup dan mengunci pintu kamarmu.

Saat engkau berumur 16 tahun, Ibu mengajarkan padamu cara mengendarai mobil.
Engkau mensyukurinya dengan memakai mobil setiap ada kesempatan.

Saat engkau berumur 17 tahun, Ibu menunggu telepon penting.
Engkau mensyukurinya dengan bertelepon ria sepanjang malam.

Saat engkau berumur 18 tahun, Ibu menangis haru pada hari kelulusanmu.
Engkau mensyukurinya dengan berpesta pora bersama temanmu hingga fajar menjelang.

Ketika tubuh ibumu bertambah lemah, semakin tua ...

Saat engkau berumur 19 tahun, Ibu membayari biaya kuliahmu, mengantarkanmu ke kampus dan membawakan barang-barangmu.
Engkau mensyukurinya dengan berpamitan sedemikian rupa, agar tak nampak Ibu memelukmu di depan teman-temanmu.

Saat engkau berumur 20 tahun, Ibu bertanya sudahkah engkau mempunyai pacar ?
Engkau mensyukurinya dengan menjawab, "Bukan urusanmu."

Saat engkau berumur 21 tahun, Ibu menyarankanmu bekerja di bidang ini-itu kelak.
Engkau mensyukurinya dengan menjawab, "Aku tidak mau seperti Ibu."

Saat engkau berumur 22 tahun, Ibu memelukmu saat tibanya hari wisudamu.
Engkau mensyukurinya dengan minta hadiah tur ke Eropa.

Saat engkau berumur 23 tahun, Ibu memberikan perabotan untuk rumah kontrakanmu.
Engkau mensyukurinya dengan mengatakan pada temanmu, perabotan itu jelek.

Saat engkau berumur 24 tahun, Ibu bertemu dengan pacarmu dan menanyakan rencana pernikahanmu. Engkau mensyukurinya dengan melotot dan menggeram, "Ibuu ... nantilah !"

Saat engkau berumur 25 tahun, Ibu membantu biaya pesta pernikahanmu dan Ibu menangis bahagia, serta mengatakan betapa besar cintanya padamu.
Engkau mensyukurinya dengan pindah ke luar kota.

Saat engkau berumur 30 tahun, Ibu memberi nasihat untuk perawatan anak-anakmu.
Engkau mensyukurinya dengan menjawab, "Sekarang zamannya sudah beda."

Saat engkau berumur 40 tahun, Ibu menelponmu dan mengingatkan akan acara perkumpulan keluarga. Engkau mensyukurinya dengan mengatakan bahwa engkau benar-benar sibuk sekarang.

Saat engkau berumur 50 tahun, Ibu jatuh sakit dan membutuhkan engkau untuk merawatnya.
Engkau mensyukurinya dengan menceritakan kisah orang tua yang menjadi beban bagi anak-anaknya.

Hingga kemudian, di suatu hari, Ibu meninggal.

Dan segala sesuatu yang tak pernah kau baktikan untuk Ibu setulusnya, menjelma menjadi penyesalan yang menyiksa dirimu seumur hidup, menghujam sampai lubuk hatimu bak halilintar.

Semuanya sudah terlambat.
Kini setiap saat tinggalah penyesalanmu "Maafkan aku ibuku"

-----------------------------------------------------------

Sebuah renungan terjemahan dari salah satu buku di Amerika.
Semoga Bermanfaat.

SekOlarhh ~

Assalamualaikum ~ aq nk citer kat pasal kat sek0larhh tdi  . . . hahaha . . . aq jadi gilerr - gilerr . . . tyme mse wat presentati0n tu . . . aq g0yang2kn bdn aq yg kurus nie . . . [ kurOs kering derr ] . . . pastu . . . tyme rehat . . . aq x mkn nasik pOn . . . huahahaha . . . minOm air REVIVE ajerk . . . ^ ^ ^''  . . . perghhh . . .bOle thn lpr mse akhir2 nk abis sekOlarhh . . . kih . . . kih . . . kih . . . selain itO . . . aq ngan ji'a balekk arr lambat . . . sbb nk bace buku nOvel kat PS . . . aq , jia' , n aQilah risau gilerr sbb bAs x sampai agi pOn . . . mule2 , terlepas bas rOadway . . . malu gilerr . . . hanya Allah sahaja yang tau . . . huhuhu . . . pastu .. pukOl 5:00 ptg tu . . . bas sampai arr . . . ramai la gak balek lambat . . . herm . . sabO jerla ~ . . . tpi . . . banyak sebenarnye citer hari ni . . . tpi , mlaz gilerr nk tules . . . ahahaha

Monday, June 20, 2011

~BOrink ~

Herm . . . terasa rindu gak kat member lme . . . keh . . . keh . . . keh . . .diaorg nk wat runion . . . tpi x wat2 p0wn . . . wuuhuhuhuhu . . . kengkawan . . . spe bace bel0g nie . . . tlg . . . jgn lpekn kwn yg lme . . . yg berkawan dgn kite . . .  diaorg dh banyak berk0rban demi korang . . . teng0k mcm aq nie . . . still chillex ngan mereka . . . [ bangga ]

Saturday, June 18, 2011

Hid0wp . . .

Hid0p . . .  yg . . .  pen0h . . .  memb0sankn . . . T_T . . . single . . . n0 . . . hur0f . . . Ai . . . Sarang . . . Wo . . . 

 ^_^ . . . 0_0  . . . = = '' . . . ~_~ . . . <3 . . . :|] . . .  :)  . . .  :(  . . . (^^^) . . .

Wednesday, June 15, 2011

Riak Membakar Amalan

Rasulullah s.a.w bersabda: " Sesungguhnya perkara yang sangat-sangat aku takuti akibat buruknya menimpa kamu ialah syirik yang kecil." Sahabat-sahabat Baginda bertanya: " Apa dia syirik yang kecil itu ya Rasulullah?" Baginda s.a.w menjawab: "( Syirik yangkecil itu) ialah riak - Allah Taala akan berfirman pada hari Kiamat apabila manusia datang dengan amal masing-masing: " Pergilah kepada mereka yang kamu melakukan riak di dunia dahulu ( untuk menunjukan kepada meraka ), kemudian lihatlah, adakah kamu akan dapati sebarang balasan di sisi mereka?" (Mahmud bin Labid r.a)
Rasulullah s.a.w bersabda, bermaksud:
"Sesungguhnya orang-orang yang paling aku kasihi di kalangan kamu dan orang yang paling dekat tempat duduknya denganku dihari kiamat ialah orang yang paling baik akhlaknya. Sesungguhnya orang yang paling aku benci dan paling jauh dariku pada hari kiamat ialah orang yang banyak bercakap perkara sia-sia, dan berlagak angkuh, sombong malah ia merasa bangga dengan kesombongannya." Para sahabat bertanya lagi, "wahai Rasulullah, sesungguhnya kami telah mengetahui maksud perkataan orang-orang yang suka bercakap banyak yang sia-sia, dan yang berlagak angkuh dan sombong, tetapi apakah maksud orang yang bangga dengan kesombongannya? Jawab Rasulullah "ialah orang yang takbur." (Riwayat at-Tarmizi)
1. Orang yang berakhlak mulia adalah orang yang paling dikasihi oleh Rasulullah dan diberi tempat yang paling dekat dengan baginda di hari kiamat nanti.

2. Bercakap-cakap kosong atau perkara-perkara yang sia-sia dan membuat fitnah adalah perbuatan yang dilarang oleh agama kerana ia tidak mendatang apa-apa kebaikan bahkan bakal mengundang azab di hari akhirat kelak.

3. Islam juga melarang umatnya bersifat membangga diri dan memandang rendah serta menghina orang lain tetapi hendaklah bersifat tawaduk dan rendah diri demi menjaga hati dan perasaan orang lain.
يَـٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ لَا تُبۡطِلُواْ صَدَقَـٰتِكُم بِٱلۡمَنِّ وَٱلۡأَذَىٰ كَٱلَّذِى يُنفِقُ مَالَهُ ۥ رِئَآءَ ٱلنَّاسِ وَلَا يُؤۡمِنُ بِٱللَّهِ وَٱلۡيَوۡمِ ٱلۡأَخِرِ‌ۖ فَمَثَلُهُ ۥ كَمَثَلِ صَفۡوَانٍ عَلَيۡهِ تُرَابٌ۬ فَأَصَابَهُ ۥ وَابِلٌ۬ فَتَرَڪَهُ ۥ صَلۡدً۬ا‌ۖ لَّا يَقۡدِرُونَ عَلَىٰ شَىۡءٍ۬ مِّمَّا ڪَسَبُواْ‌ۗ وَٱللَّهُ لَا يَهۡدِى ٱلۡقَوۡمَ ٱلۡكَـٰفِرِينَ
Wahai orang-orang yang beriman! Jangan rosakkan (pahala amal) sedekah kamu dengan perkataan membangkit-bangkit dan (kelakuan yang) menyakiti, seperti (rosaknya pahala amal sedekah) orang yang membelanjakan hartanya kerana hendak menunjuk-nunjuk kepada manusia (riak) dan ia pula tidak beriman kepada Allah dan hari akhrat. Maka bandingan orang itu ialah seperti batu licin yang ada tanah di atasnya, kemudian batu itu ditimpa hujan lebat, lalu ditinggalkannya bersih licin (tidak bertanah lagi). (Demikianlah juga halnya orang-orang yang kafir dan riak itu) mereka tidak akan mendapat sesuatu (pahala) pun dari apa yang mereka usahakan. Dan (ingatlah), Allah tidak akan memberi pertunjuk kepada kaum yang kafir.
(Surah Al-Baqarah 2 : Ayat 264)

Dosa Yang Terpaksa

Percaya atau tidak,dalam dunia ini ramai orang yang 'terpaksa' melakukan dosa. Bukan dosa darurat kerana dia sememangnya punyai pilihan samada untuk meninggalkan atau bergelumang dengan dosa itu. Sebaliknya, dia 'terpaksa' dalam erti kata lain, dia tidak mampu menghalang dirinya daripada meninggakan terus maksiat itu.
Inilah masalah yang seringkali terlepas pandang oleh para pendakwah muda khususnya. Orang muda, sifatnya lebih mudah menghukum. Kurang rasionalnya, kurang timbang rasanya.

Bayangkanlah, seseorang yang sudah bertahun-tahun berenak-enak dengan suatu dosa, pasti teramat sukar baginya untuk meninggalkan dosa itu.
Sebagai contoh, seseorang anak muda yang sejak usianya belasan sudah pandai clubbing dan kini sudah 30-an, pasti sukar baginya untuk menghentikan tabiat buruk itu. Makanya, kita tidak boleh menghukum terus sebaliknya kita boleh 'meringankan' dosanya.
Bagaimana?
Jika kita buka surah Yusuf ayat 9 dan 10, kita lihat bagaimana anak-anak Nabi Ya'akob merancang untuk membunuh adik mereka (Nabi Yusuf). Lalu timbul persoalan, anak-anak seorang rasul pun mahu membunuh saudara kandungnya? Ayahnya tidak mendidik merekakah?
Maka jika kita lihat sekali lagi, jelas rancangan asal mereka ialah untuk membunuh tapi bangun seorang yang paling tua dalam kalangan mereka mencadangkan agar Yusuf tidak dibunuh, sebaliknya sekadar dibiarkan di dalam perigi, moga-moga ada orang musafir yang mengutipnya.
Di sini kita memerhatikan dua pengajaran.
Pertama,hasad dan dengki akan membuatkan kita sanggup melakukan apa sahaja untuk menjatuhkan musuh. Demikianlah yang terjadi kepada adik-beradik Nabi Yusuf a.s yang jealous dan cemburu dengan kasih sayang yang ditunjukkan oleh bapa mereka, Nabi Yaakub kepada Nabi Yusuf a.s berbanding dengan orang lain. 
Kedua, orang yang ditarbiyyah, jika dia 'terpaksa' melakukan sesuatu dosa kerana sudah dikuasai nafsu dan syaitan dia pasti akan melakukan dosa itu dengan mengambil dosa yang paling sedikit kesannya.
Dalam keadaan masyarakat masa kini,untuk kita lari dan tinggalkan 100% dosa silam, itu adalah sesuatu yang sukar melainkan jika Allah mengkehendakinya begitu. Yang pasti, ramai dalam kalangan kita sudah punya hidayah tapi belum dikurniakan taufik. Ramai yang sudah diberi kesedaran (hidayah) tapi tak ramai yang diberi kekuatan (taufik) untuk melakukan kebaikan seperti yang hati kecilnya mahu.
Ini dibuktikan dengan firman Allah dalam surah al-hujurat ayat 7 bahawa fitrah manusia, tidak kisah sejahat manapun dia, dia cenderung kepada keimanan dan membenci kepada kekufuran dan dosa. Kita boleh tipu orang lain, tapi kita takkan boleh tipu diri kita. Kita mahu mengenal Allah. Kita mahu menjadi pemuda yang dekat dengan masjid. Kita mahu jadi orang yang baik. Tapi kadangkala kita terlalu ego untuk mengaku bahawa kita mahu berubah.
Maka,di situ lah peranan da'ei sebagai penyeru dan bukannya penghukum. Apa yang terjadi, jika kita mudah menghukum orang lain ,maka hati kecil yang nak berubah ini terus tertutup dek kecewa dengan sikap orang-orang berkopiah ini. Apakah ini yang dinamakan jenayah kopiah putih?
Saya faham...
Maka,saya sama sekali tidak pernah menyalahkan mana-mana orang yang bermaksiat. Cuma yang saya marahkan ialah maksiat itu,bukan pelakunya. Saya tahu, untuk mengelakkan maksiat itu bukannya mudah. Kerana itu, para ulama dalam menafsirkan bentuk-bentuk sabar, mereka meletakkan sabar dalam meninggalkan maksiat sebagai sabar yang paling tinggi tarafnya.
Susah nak tinggal kebiasaan jahat kita,tapi ia boleh. Apa yang perlu, ialah azam dan keinginan yang kuat untuk berubah. Jika hari ini kita buat maksiat 5 kali, mungkin minggu depan kita buat 4 kali. Sedikit demi sedikit, kita kurangkan. Terus menerus kita kurangkan dan insyaAllah kita boleh tinggalkan terus! Yakinlah! Dan, jadilah manusia yang bijak yang mengurangkan impak dosa.
Kesimpulan
Saya mahu mengajak anda supaya memasang niat untuk meninggalkan terus maksiat. Saya pasti anda bukan malaikat, tak boleh lari daripada melakukan dosa sama seperti saya juga. Maka kerana itulah, jika tak tahan juga nak buat dosa, pilihlah dosa yang kecil dan bertaubatlah selepas itu. Taubat, moga-moga timbul kesal dan insaf. Dan paling penting, jangan sesekali kita berbangga-bangga (heboh-hebohkan) dengan perbuatan dosa itudan jangan pula kita mengajak orang lain untuk turut sama melakukan dosa.

Mengapa Selalu Fikir Tentang Cinta dan Hati?

Hati dan perasaan cinta merupakan satu fitrah insaniah tidak kira sesiapapun. Manusia perlukan cinta dan memerlukan kasih sayang. Perasaan untuk mencintai kepada lawan jantina memang tidak dinafikan, ia merupakan sesuatu yang perlu bagi setiap manusia.
Tapi, mengapa kita terlalu sibuk memikirkannya?
Adakala setiap masa dan waktu kita fikirkannya,
Sampai satu tahap, jika sentiasa memikirkan hal ini, kita pasti akan terjebak dalam "couple". Bukankah couple itu sebuah jalan yang penuh dengan liku-liku yang salah?
Jika anda masih belum mampu, jangan sekali bermain dengan perasaan. Ia tidak akan membawa kemana-mana. Perjalanan masih terbentang jauh.
Jodoh?
 Masih tidak yakin dengan janji Allah.?
Di dalam kuliah, seorang ustaz menerangkan bahawa qada'  bermaksud perkara yang akan berlaku dan qadar perkara yang telah ditetapkan sejak azali qada' terbahagi kepada dua iaituqada' muallaf iaitu yang akan berubah manakala qada' mubra adalah perkara yang telah ditetapkan sejak azali yang merangkumi jodoh, ajal, rezeki dan beberapa perkara lagi.
Bukankah Jodoh itu telah ditetapkan oleh-Nya?
Lihatlah.
Anda punyai misi untuk islam. Mengapa mudah goyah kepada perasaan dan cinta. Ramai yang mengatakan "aku mahu berkahwin, bernikah" tetapi dimanakah persediaan kita? untuk menjadi isteri kepada seorang suami atau suami kepada seorang isteri?
Ia bukanlah sebuah perkara yang mudah. Adakah ia hanya sebuah keseronokan? Untuk merealisasikan mimpi indah? Tidak. Ia satu tanggungjawab yang akan ditanya oleh Allah SWT suatu ketika nanti. Adakah kita telah melaksanakan tugas sebagai khalifah dengan sebaik-baiknya

Mari Menjadi Hamba kepada pencipta
 Menjadi sebaik-baik hamba memerlukan pengorbanan bukan hanya pada kata-kata. Jika kita imbas kembali bagaimana sahabat-sahabat rasulullah yang sentiasa memperbaharui dan meningkatkan Iman mereka. Keyakinan mereka adalah di tahap yang tinggi. Mereka melihat syurga di hadapan mereka. Amal yang mereka lakukan adalah semaksimum yang mungkin.
Bukan seperti kita? Mengimpikan syurga tetapi kita hanya bermimpi tanpa mempertingkatkan amal. Sedarlah! Hidup ini satu perjuangan. Jadi, berusahalah Untuk Menyihatkan IMAN!

Jangan terlalu fikirkan cinta
Cinta dan perasaan satu keperluan. Tetapi kita mesti pandai menguruskannya. Bercintalah tetapi melalui jalan-jalan yang Islam telah tunjukkan. Buat persediaan, dan lakukan ta'aruf  dan seterusnya. Islam itu dipenuhi cinta dan kasih sayang, tapi banyak cinta dan kasih sayang yang menyimpang dari islam kerana kita tidak menghayati Islam sepenuhnya.
Jom sama-sama kita mencari cinta dan RedhaNya.
Lihatlah cinta yang sebenar ini!
Dari Abu Hurairah r.a katanya, Rasulullah s.a.w bersabda:
"Sesungguhnya ALLAH TA'ALA berfirman pada Hari Kiamat kelak; mana orang-orang yang saling mencintai kerana keagungan-KU? Hari ini KU-naungi mereka, di mana tidak ada naungan yang lain selain naungan-KU."

Bagaimana Bercouple Cara Islam?

Islam adalah agama yang syumul. Sebuah agama yang lengkap. Islam tidak mungkin menyekat fitrah manusia yang sememangnya ingin menyayangi dan ingin disayangi. Untuk apa Allah menciptakan manusia berfitrah seperti sedia ada jika manusia akan diperintahkan untuk membunuh fitrahnya itu?
Ajaran Islam telah diturunkan oleh Allah untuk memasang bingkai agar kemahuan manusia itu dapat disalurkan dengan cara yang terbaik. Selain itu, Islam menutup rapat jalan kemaksiatan dan membuka seluas-luasnya jalan menuju ketaatan serta memberi dorongan kuat ke arah perlaksanaanya.
Rasulullah s.a.w. pernah mengecam salah seorang sahabat yang bertekad untuk tidak bernikah. Ini merupakan salah satu bukti bahawa Islam mengakui fitrah manusia yang ingin mengasihi dan dikasihi atau mencintai dan dicintai.
Percintaan dalam Islam hanyalah selepas termetrainya sebuah ikatan pernikahan antara dua insan, iaitu setelah bergelar suami isteri. Islam telah menggariskan panduan dalam menuju ke arah gerbang perkahwinan ini.
Ustaz Hassan Din telah memberikan pendapatnya mengenai hal ini dalam Al-Kulliyah di TV3 pada 28 Julai 2006. Tajuk perbincangan Al-Kulliyah ketika itu agak menarik ; iaitu "Jodoh".
Masyarakat Sudah Lari
Apabila diminta memberikan pendapat beliau, beliau telah mengatakan bahawa cara masyarakat sekarang mengendalikan perihal jodoh telah lari daripada syariat yang sepatutnya.
"Sebenarnya dalam Islam, apabila seseorang lelaki itu telah berkenan dengan seorang wanita dan ingin menjadikan teman hidupnya, sepatutnya lelaki itu berjumpa dengan wali si perempuan tadi untuk menyatakan niatnya untuk masuk meminang.
Tetapi masyarakat sekarang silap. Mereka terus berjumpa dengan empunya diri dan terus menyatakan hasrat hatinya. Kemudian mereka bercinta, berjanji, bersumpah setia dan segala-galanya. Sedangkan ibubapa mereka langsung tidak tahu akan hubungan mereka itu. Setelah sekian lama bercinta, apabila ingin melangsungkan perkahwinan, mak dan ayah tidak bersetuju dengan mengeluarkan pelbagai alasan," terang beliau.
Konsep Meminang
Beliau juga menerangkan konsep peminangan ini. Kata beliau, "Ibu bapa mungkin sudah ada pilihan mereka sendiri. Oleh itu, dengan menyatakan niat kepada ibubapa, mereka akan berjumpa sendiri dengan wali perempuan tadi untuk mengenali keluarga dan calon menantu mereka dengan lebih jelas.
Setelah kedua-dua pihak bersetuju, barulah dijalankan upacara peminangan, iaitu kedua-dua insan tadi telah menjadi tunang. Apabila sudah menjadi tunangan orang, adalah haram perempaun itu dipinang oleh lelaki lain, seperti yang telah dijelaskan oleh Rasulullah s.a.w. dalam hadis baginda.
Dalam masa pertunangan inilah kedua-dua pihak lelaki dan perempuan tadi akan saling mengenali antara satu-sama lain, bagi memastikan adakah ini merupakan pasangan hidupnya yang sebenar. Jika kedua-duanya sudah bersetuju, barulah pernikahan dilangsungkan," jelas beliau lagi.
Namun begitu, Ustaz Hassan Din menegaskan bahawa bertunang bukan merupakan lesen yang membenarkan kedua-dua pasangan bermesra-mesra seperti suami isteri. Bertunang hanyalah untuk saling mengenali antara satu sama lain dan bukannya untuk bercinta.
Pasangan yang telah bertunang tetap tidak boleh keluar berdua-duaan tanpa ditemani oleh ahli keluarga. Selagi belum bernikah, mereka tetap dua insan yang bukan mahram dan masih perlu manjaga batasan-batasan Islam seperti yang telah dibincangkan sebelum ini.
Dan jika dalam tempoh pertunangan itu didapati kedua-dua pasangan ini tidak secocok atau tidak serasi, maka pertunangan bolehlah diputuskan secara baik melalui persetujuan kedua-dua belah pihak.
Perigi Cari Timba
Ada pula yang berkata, "Cara ini untuk lelaki bolehlah. Untuk perempuan, tak sesuai. Nanti orang kata, 'macam perigi mencari timba', 'wanita tidak bermaruah' dan macam-macam lagi." Sabar dahulu saudari.
Sebenarnya ini merupakan pemikiran songsang yang telah diterapkan dalam masyarakat Melayu kita. Sebetulnya kita berbalik kepada Islam itu sendiri. Bagaimanakah Islam mengajar wanita yang berkeinginan bernikah untuk menyuarakan keinginanya? Mari kita kaji sirah.
Bukankah perkahwinan teragung antara junjungan kita, Nabi Muhammad s.a.w. dan Siti Khadijah r.a. dimulakan dengan Siti Khadijah menzahirkan keinginannya? Ketika mengetahui sifat-sifat mulia yang dimiliki oleh Nabi Muhammad s.a.w., beliau merasakan yang dia tidak akan menjumpai sesiapa yang lebih layak untuk dijadikan suaminya melainkan Baginda. Oleh itu Siti Khadijah menyuarakan keinginannya kepada pakciknya, Abbas, agar merisik Muhammad s.a.w. Sesudah pihak Baginda bersetuju, barulah keluarga Nabi menghantar rombongan meminang. Begitulah yang diajarkan dalam sirah.
Jadi, tiada salahnya wanita yang memulakan dahulu. Bukankan itu lebih mulia, menyuarakan keinginan dan kebersediaan untuk mengikuti sunnah baginda Rasulullah s.a.w.?
Cuma biarlah caranya sesuai dengan cara masyarakat kita. Jika seorang wanita itu telah mempunyai calon suami yang baik dan soleh, suarakan-lah kepada ibu bapa supaya mereka dapat menghubungi pihak keluarga lelaki tersebut. Biar orang tua yang menguruskan, kita cuma mencadangkan. Kalau kedua-dua pihak setuju, alhamdulillah. Maka pihak lelaki boleh masuk meminang.
Indahnya Cara Islam
Lihat, betapa indahnya Islam mengaturkan perjalanan hidup penganutnya. Cukup teratur dan sitematik. Cara ini dapat mengelakkan daripada berlakunya maksiat dan perkara-perkara lain yang tidak diingini. Dalam masa yang sama, ia menuju kepada pembentukan keluarga bahagia yang diidamkan oleh semua manusia kerana itulah fitrah insani. Insya-Allah jika segalanya dilakukan dengan niat ikhlas kerana Allah dan bukan atas dasar nafsu dan keduniaan semata-mata, Allah akan mempermudah urusan itu

yakin pda janji allah

Ambillah iktibar janji Allah, bahawa sekiranya jalan perjuangan ini mudah dan cepat, nescaya ramailah penyokong yang akan bersama kita untuk menunggu habuannya. Sedangkan kemenangan memerlukan pengorbanan, dengan menjadikan kemenangan dalam perjuangan ini mestilah dengan tarbiyah, iman dan penuh akhlak Islam dengan tidak membalas dendam sesudah mencapai kemenangan
Bila kita melakukan usaha agama atau usaha keatas sesuatu amalan yang baik, tetapi kita tiada atau kurang keyakinan kepada Allah, maka bila datang sedikit kesusahan atau cubaan, maka dengan mudah, kita tinggalkan usaha-usaha ini. Keyakinan pada Allah dan janji-janji Allah adalah begitu penting disemaikan didalam hati dan juga, usaha sebaik mungkin sebagaimana yang disarankan oleh Allah Taala. Bila Nabi Musa datang kebukit Tursina dan berkata-kata dengan Allah, yang pertama diajar adalah keyakinan keatas Allah semata-mata.

Diperintahkan Nabi Musa melontar tongkatnya, dan tongkatnya berubah menjadi ular, lalu diperintahkan ambil semula tongkat tersebut yang masih dalam keadaan seekor ular. Nabi Musa ketakutan tetapi yakin segalanya berlaku diatas perintah Allah dan dia harus turuti perintah Allah, maka dipegangnya ular itu yang mana berubah kembali menjadi tongkat. Dan begitu juga, bila Firaun mengejar Nabi Musa dan umat-umatnya, bila mereka sampai dilaut Merah, Nabi Musa tahu melalui pengalamannya yang bila dia lontarkan tongkatnya, akan menjadi ular dan menyerang Firaun, tetapi Nabi Musa tidak bertindak seperti pengetahuan atau pengalaman dia, tetapi bertindak atas perintah Allah.

Lalu Allah perintahkan Nabi Musa memukul Laut Merah dengan tongkatnya yang mana Laut Merah terbelah dan Nabi Musa juga umat-umatnya berjaya melarikan diri dari Firaun dan bala-tenteranya, manakala, Firaun dan seluruh bala-tenteranya ditenggelamkan dan dimusnahkan oleh Allah Taala.
رَبَّنَآ إِنَّكَ جَامِعُ ٱلنَّاسِ لِيَوۡمٍ۬ لَّا رَيۡبَ فِيهِ‌ۚ إِنَّ ٱللَّهَ لَا يُخۡلِفُ ٱلۡمِيعَادَ
Wahai Tuhan kami! Sesungguhnya Engkaulah yang akan menghimpunkan sekalian manusia, untuk (menerima balasan pada) suatu hari (hari kiamat) yang tidak ada syak padanya. Sesungguhnya Allah tidak memungkiri janjiNya.

jgn mrh

Marah di dalam hati, marahlah semahunya. Kadangkala tidak mampu diungkapkan dengan kata. Bukan mudah untuk meluahkan rasa hati ini kerana terlalu ingin menjaga hati insan tercinta. Mungkin sudah terbiasa memendam perasaan. Aku lebih rela memendamkannya jauh ke dalam tasik hati dari menimbulkan pertelingkahan dengan dia yang ku sayang.
Dalam menghentikan rasa amarah ini, aku terfikir sejenak, tidakkah perbuatan memendam rasa ini akan menjadi dendam di lain masa nanti? Aku tidak boleh marah? Apakah maksudnya marah itu? Aku keliru sendiri. Mengapa harus ada perasaan marah itu? Alangkah bahagianya jika tiada perasaan marah. Tapi keliru semula. Apakah lengkap diri kita tanpa ada perasaan marah? Adakah dunia ini akan jadi aman tanpa perasaan marah? Aku pun tertanya sendiri.
Bila diamati semula, punca pertelingkahan ini atas sebab yang agak remeh temeh. Tapi entah bagaimana seperti ditiupkan lagi api kemarahan ini apabila kita saling ego dan tidak mahu mengalah dengan menuding jari tentang siapa salah. Pokok pangkalnya, cuma yang aku mahu adalah "bahagia", gembira sentiasa, merasa aman dan tenteram selalu. Tapi ada waktunya, perasaan insan lemah dan tidak berdaya sepertiku ini akan sentiasa berubah-ubah.Wahai insan yang sangat ku sayang dan ku cinta, maafkanlah jika aku selalu mengguris perasaan dan hatimu.
Setelah agak lama aku mendiamkan diri, akhirnya aku mendapat kesimpulannya. Dalam hidup berumah tangga, setiap pasangan harus bijak mengendalikannya. Kita harus bijak mengawal emosi marah, biarkan akal menjadi juri. Marah yang tidak terkawal bisa membinasakan diri sendiri dan membawa kepada kehancuran istana cinta yang dibina. Itulah akibatnya jika kita tidak mendahulukan sifat sabar tetapi melebihkan sifat-sifat syaitan yang dikeji oleh Allah S.W.T. Oleh itu, kita sebagai umat Islam hendaklah menjauhinya. Kita tidak akan rugi jika menahan rasa marah kerana Allah menjanjikan syurga kepada orang-orang yang sabar